Tentu dari kita sudah sangat akrab dengan apa itu afirmasi. Dalam banyak buku pengembangan diri, dunia teknologi pikiran, dunia training/pelatihan pengembangan diri, kata afirmasi merupakan hal yang sangat sering digunakan sebagai salah satu teknik yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.

Saya bisa, omset saya meningkat, saya mencapai target penjualan, penghasilan saya naik 50%, saya bahagia, saya mendapatkan keberuntungan dengan sangat mudah dan berbagai kata atau pernyataan yang sering digunakan untuk memberikan sugesti atau afirmasi untuk seseorang.

Apa sih perbedaan antara afirmasi dan sugesti?

Afirmasi dan sugesti sejatinya adalah hal yang tidak terlalu berbeda, mereka sama-sama sebuah kata, kalimat atau pernyataan yang digunakan untuk ditanamkan di pikiran bawah sadar sehingga kita memiliki belief atau value sesuai dengan kata, kalimat atau pernyataan yang disampaikan. Jika afirmasi itu digunakan oleh kita sendiri untuk disampaikan kepada diri kita sendiri, maka sugesti bisa digunakan untuk orang lain dan diri sendiri. Jadi afirmasi adalah bagian dari sugesti.

Banyak sekali dari kita telah memakai teknik afirmasi dan beberapa diantara kita berhasil mencapai apa yang mereka tanamkan di pikiran bawah sadar dan termanifestasi menjadi sebuah kenyataan dalam hidup. Tetapi kita tidak bisa memungkiri bahwa lebih banyak juga ternyata yang sama sekali tidak merasakan dampak dari afirmasi yang mereka lakukan.

Setiap pagi sudah membaca 10 kali bahkan puluhan kali afirmasi yang telah disiapkan, sudah ditambah dengan visualisasi dengan menempelkan gambar sesuai dengan apa yang diinginkan, ada yang sudah menuliskan kalimat afirmasi dan menempelkannya di segala sudut ruang di rumahnya, ada yang menggunakan kalimat afirmasi di wallpaper Handphone, dan berbagai cara sehingga afirmasi yang dilakukan bisa tertanam di pikiran bawah sadar dan kemudian menjadi kenyataan, tetapi tetap saja tidak ada perubahan sama sekali. Bahkan beberapa orang telah pobia terhadap seminar motivasi, pelatihan berbau pengembangan diri, atau sejenisnya, karena menganggap apa yang disampaikan adalah bullshit.

Kenapa ini terjadi? Banyak sekali faktor yang menyebabkan afirmasi tidak bekerja. Berikut saya sampaikan hal paling penting yang membuat afirmasi tidak bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

Afirmasi dilakukan supaya kata, kalimat atau pernyataan bisa masuk dan diterima oleh pikiran bawah sadar dan menjadi satu kesatuan dengan belief atau nilai yang ada dalam diri seseorang. Afirmasi bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar tetapi belum tentu diterima. Masuk dan diterima adalah dua hal yang berbeda.

Sebagai contoh seperti ini, kita menggunakan kata afirmasi “saya bisa”. ketika ini kita ungkapkan saat kondisi gelombang otak kita domian Beta, maka kata “saya bisa” akan melewati analisa dari critical area (pintu gerbang) yang ada di pikiran sadar. Ketika analisa yang dilakukan oleh pikiran sadar dengan data yang ada di pikiran bawah sadar dibandingkan dan ternyata di pikiran bawah sadar juga tertanam belief bahwa “saya bisa”, maka dia akan masuk dan menjadi tambahan dan memperkuat keyakinan “saya bisa”.

Tetapi jika hasil analisa dari critical area yang ada di pikiran sadar, ternyata data di pikiran bawah sadar adalah “saya pasti gagal, saya tidak mampu, saya selalu salah” dan berbagai keyakinan yang bertentangan dengan “saya bisa”, maka otomatis afirmasi ini akan ditolak untuk masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Karena ketika pikiran sadar dihadapkan dengan kekuatan pikiran bawah sadar maka pikiran bawah sadar pasti akan menjadi pemenangnya.

Maka apa yang harus dilakukan? Jadi yang paling tepat sebelum kita menginstal belief atau keyakinan baru menggunakan cara apapun termasuk dengan afirmasi, maka sebelumnya kita harus memeriksa terlebih dahulu apakah kita memiliki keyakinan yang akan menghambat afirmasi ini untuk bisa masuk, diterima dan kemudian bekerja dengan optimal. Bagaimana caranya untuk memeriksa apakah ada yang menghambat afirmasi yang akan kita tanamkan? Ini akan kita bahas lain hari. Tolong ingatkan saya ya.

Setelah kita menemukan ada program yang menghambat afirmasi bekerja, maka kita bisa membereskan terlebih dahulu program yang menghambat tersebut dengan berbagai teknik swaterapi yang banyak diajarkan dalam banyak pelatihan, yang sering saya gunakan bisa Hipno-EFT, The Heart Tecnique (THT), atau berbagai teknik yang lain. Yang paling mudah dan hasil optimal bisa menjalani Hinoterapi kepada terapis yang andal dan profesional.

Baru setelah program penghambat ini selesai dibereskan maka ketika kita melakukan afirmasi, dia akan bisa bekerja dengan optimal. Jadi afirmasi tidak bekerja, lebih banyak bukanlah karena afirmasinya, tetapi lebih banyak karena dia memang belum masuk atau bahkan tidak bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar, kalaupun bisa masuk, dia tidak bisa diterima oleh pikiran bawah sadar.

Itulah kenapa banyak dari kita setelah mengikuti seminar motivasi sehari sangat semangat, seminggu masih semnagat, dan sebulan sudah lupa semangat ada dimana? Ini contoh afirmasi atau sugesti sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar tetapi tidak bisa diterima oleh pikiran bawah sadar, maka dia tidak akan bisa bertahan lama.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *