Segala sesuatu yang terjadi pada kita di dunia ini adalah sesuatu yang netral, tidak ada yang baik dan tidak ada yang buruk sampai kita sendirilah yang memberi makna kepada kejadian tersebut. Dari makna itu maka akan memunculkan emosi/perasaan di dalam diri kita sebagai respon dari keadaan tersebut (baik itu emosi dan atau respon positif atau negatif).

Sebagai contoh, ada seseorang yang sedang naik motor bergoncengan, kemudian tiba-tiba mereka terjatuh, satu orang dengan cepat langsung marah dan menyalahkan keadaan yang ada disekitarnya yang menurutnya menjadi penyebab jatuhnya dia. Tetapi satu orang lagi yang juga dalam motor yang saya, langsung mengucapkan syukur alhamdulillah, dia sangat bersyukur, karena dia hanya mengalami jatuh kecil dan tidak ada luka yang berarti dan tidak ada kerusakan motor yang parah.

Kenapa bisa begini? Kejadian yang sama, waktu yang sama, tempat yang sama dan situasi yang sama tetapi bisa memunculkan respon yang berbeda?. Ini kembali kepada perbedaan makna yang diberikan atas kejadian yang mereka alami.

Kita tidak pernah tahu kejadian apa yang akan terjadi pada diri kita, tetapi kita bisa memilih makna dan respon apa yang akan kita berikan. Ketika kita memberi makna positif, maka akan memunculkan emosi/perasaan positif dan ketika kita memberi makna negatif, maka akan memunculkan emosi/perasaan negatif. Semua pilihan bergantung kita masing-masing.

Setiap pilihan yang kita pilih, kitalah yang harus bertanggungjawab atas pilihan tersebut. Ketika kita memilih memberi makna yang positif maka akan memunculkan perasaan yang positif, bahagia, tenang, bersyukur dan damai dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Dengan menjalani hidup dan kehidupan yang bahagia, tenang, penuh syukur dan damai maka hal tersebut akan mempengaruhi peningkatan kualitas hidup kita termasuk kesehatan kita.

Begitu juga sebaliknya, ketika kita menjalani kehidupan dan sering memberi makna yang negatif, maka akan memunculkan perasaan bersalah, takut, marah, benci, iri hati dan berbagai perasaan negatif lainnya. Dan jika kita menjalani hidup dan kehidupan dengan dipenuhi oleh berbagai emosi atau perasaan negatif, maka akan berpengaruh pada penurunan kualitas kehidupan kita termasuk menurunnya kualitas kesehatan kita.

The American College of family Physicians memperkirakan bahwa 90% penyakit disebakan oleh faktor psikis, bukan organis (Adi W Gunawan, The Miracle of Mind Body Medicine). Untuk itulah sangat penting bagi kita menjaga emosi dan perasaan kita agar tetap positif atau paling tidak lebih banyak mengalami perasaan positif dari pada negatif setiap harinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *