Menurut Wikipedia simtomĀ (gejala) dalam hal penyakit adalah pengindikasian keberadaan sesuatu penyakit atau gangguan kesehatan yang tidak diinginkan, berbentuk tanda-tanda atau ciri-ciri penyakit dan dapat dirasakan, seperti misalnya perasaan mual atau pusing.

Sebagai contoh, saat seseorang sedang demam (suhu tubuh diatas 38 derajat celcius) maka beberapa dari kita mengatakan bahwa kita sedang sakit demam (sakit panas). Padahal demam ini sebenarnya adalah respons tubuh terhadap penyakit. Suhu tubuh yang meningkat (demam) sebenarnya merupakan salah satu cara sistem kekebalan tubuh manusia untuk memerangi infeksi.

Demam menjadi tanda atau petunjuk bahwa dalam diri kita sedang ada infeksi atau penyakit. Ketika seorang yang demam kemudian ke dokter untuk mendapatkan bantuan, maka dokter akan mendiagnosis demam dengan memeriksa suhu tubuh dan juga mendiagnosis penyebab demamnya.

Dokter akan mencari tahu penyebab demam dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik menyeluruh, serta pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Sehingga dapat menetapkan diagnosis dan melakukan penanganan dengan tepat dan segera.

Sampai disini apakah demam itu sesuatu yang jahat dan harus kita benci? Atau justru harusnya kita berterima kasih kepada demam karena telah menjadi penanda dan petunjuk sehingga kita segera menyadari ada penyakit dalam diri kita dan segera mengatasinya baik secara mandiri atau dengan meminta bantuan?

Demam mungkin membuat tubuh kita tidak nyaman, membuat akitivitas kita terganggu dan lain sebagainya, tetapi sejatinya deman adalah bentuk komunikasi dari tubuh kita kepada kita bahwa tubuh kita sedang dalam masalah dan harus segera mendapatkan penanganan.

Bayangkan kalau tubuh kita tidak memberi tanda demam, padahal sebenarnya sedang ada infeksi atau penyakit yang menyerang tubuh kita? Maka kita tidak akan segera menyadari ada masalah dalam tubuh dan tentu akan berakibat buruk bagi tubuh kita.

Begitu juga simtom (gejala) pusing, mual atau yang lainnya. Semua menjadi petunjuk bagi kita untuk memperbaiki diri kita.

Penanda atau petunjuk (simtom) tidaklah hanya berlaku pada masalah fisik. Ini berlaku juga pada masalah psikis (emosi, pikiran, perasaan dan perilaku) manusia. Ketika kita merasa tidak nyaman, sedih, marah, atau yang lainnya, sejatinya ini bukanlah masalah utamanya. Justru simtom inilah petunjuk bahwa di dalam diri kita sedang ada masalah yang perlu untuk segera disadari dan segera untuk diatasi. Simtom adalah asap yang hanya akan muncul ketika ada api. Apilah sumber masalahnya, bukan asapnya.

Simtom, baik pada aspek psikis maupun fisik, sebenarnya adalah bentuk menakisme pertahanan diri dan upaya pikiran bawah sadar untuk berkomunikasi dengan pikiran sadar mengenai masalah yang dialami seseorang dengan harapan masalah ini dapat segera diatasi dan diselesaikan.

Hal ini berhubungan dengan dua fungsi pikiran bawah sadar yang sangat penting yaitu pikiran bawah sadar menjaga dan melindungi diri kita, baik tubuh fisik maupun pikiran sadar, dari hal-hal yang pikiran bawah sadar pandang, rasa atau yakini sebagai hal yang merugikan bagi kita dan pikiran bawah sadar sangat menyadari pentingnya resolusi trauma tetapi ia bukanlah problem solver.

Saat kita sedih, marah, benci atau yang lainnya, maka jangan merasa terlalu hancur. Kita sedang baik-baik saja. Kita harus berbahagia karena mekanisme perlindungan tubuh kita masih bekerja dengan baik.

Kita harus berterima kasih pada simtom ini, karena dengan pesan yang dia sampaikan, kita bisa mencari penyebab atau akar masalah munculnya simtom ini. Kita bisa menemukan api melalui asap yang keluar, saat api ditemukan kita bisa memadamkan api, dan asap akan hilang dengan sendirinya.

Ketika kita hanya fokus pada asap dan menggunakan segala cara agar asap tidak keluar, tanpa memadamkan api, maka asap bagaimanapun akan tetap keluar dengan segala cara. Dalam hal ini, ketika kita hanya fokus pada simtom (gejala) tanpa memproses sumber masalah (akar masalah), maka bisa jadi gejala akan hilang, tetapi hilangnya hanya sementara. Cepat atau lambat simtom (gejala) akan muncul kembali, baik dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk (masalah) yang berbeda.

Ketika perasaan tidak nyaman (sedih, marah, benci atau yang lainnya) hadir dalam diri kita, yang perlu dilakukan adalah segera menyadari dalam diri kita ada masalah, temukan masalah yang ada dalam diri kita dan selesaikan dengan baik. Jika ini tidak bisa kita lakukan secara mandiri maka meminta bantuan profesional adalah salah satu jalan keluar.

Sumber referensi :

  1. The Miracle of Mindbody Medicine How to use you mind for better health
  2. Artikel pada halodoc/kesehatan/demam
  3. Wikipedia

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *