Pernah saya berdiskusi dengan seorang teman yang baru saja memiliki anak pertama dalam rumah tangganya, yang tentu sangat membahagiakan bagi dia.

Umumnya karena anak pertama, orang tua akan mengupayakan yang terbaik bagi anak, mulai dari sebelum lahir, saat melahirkan, jenis makanan yang akan di konsumsi, pakaian, suasana rumah dan termasuk memikirkan tempat sekolah untuk pendidikan formal anak.

Dia bertanya: apakah menjamin anak menjadi baik dan sukses ketika di sekolahkan di “sekolah favorit” yang umumnya biayanya sangat mahal?

Ini tentu pertanyaan seseorang yang sudah mulai memikirkan tentang pendidikan bagi anaknya. Seberapa penting sekolah favorit? Apakah anak harus sekolah di tempat yang mahal? Apakah ketika belajar di sekolah favorit anak pasti akan sukses?

Mungkin ini juga yang ada dalam pikiran beberapa orang tua terkait banyaknya lembaga pendidikan yang bisa dipilih saat ini.

Tidak ada yang bisa menjamin, dengan menempatkan anak kita, di sekolah favorit, pasti akan menjadi anak baik dan kelak kalau dewasa akan menjadi sukses. Tidak ada jaminan seperti itu, kita tidak pernah tahu ke depan, anak akan menjadi seperti apa.

Tetapi kita sebagai orang tua selayaknya memberikan yang terbaik pada anak, apalagi berhubungan dengan pendidikan. Bagaimanapun salah satu investasi yang baik adalah pendidikan untuk anak.

Sebenarnya saat kita memberikan tempat terbaik untuk pendidikan anak, itu hanya untuk menambah kemungkinan-kemungkinan yang lebih besar, yang bisa didapatkan anak dalam menjalani proses pendidikan formal.

Karena di dunia ini tidak ada yang pasti, kecuali yang bernyawa pasti akan mati (benar begitu kan? Atau ada pendapat lain? He he he).

Jadi intinya, kita tidak bisa memastikan apakah anak kita menjadi baik dan sukses. Yang bisa kita lakukan adalah memberikan fasilitas terbaik yang bisa kita berikan dengan harapan kemungkinan anak menjadi baik dan sukses semakin besar.

Apakah sama anak yang mendapatkan fasilitas pendidikan yang tidak tercukupi dengan mereka yang mendapatkan fasilitas pendidikan yang cukup? Tentu berbeda.

Tetapi banyak anak di desa dengan fasilitas pendidikan yang kurang memadai, yang kemudian lebih sukses daripada mereka yang mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang sangat layak.

Iya tentu hal demikian memang ada dan kita harus mengakui, karena sukses memang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya tempat pendidikan formal. Tempat pendidikan formal hanya memperbesar kemungkinan tersebut.

Kalau saya sendiri, untuk menentukan tempat sekolah bagi anak, khususnya ketika anak masuk Taman Kanak-Kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD) adalah apakah sekolah tersebut ramah anak atau tidak. Ini yang paling saya perhatikan.

Kenapa? karena masa itu, terutama saat anak berusia TK dan SD adalah masa yang penting bagi anak untuk mengembangkan potensi diri atau tertanamnya keyakinan-keyakinan (belief) dan nilai (value) pada diri anak. Dan umumnya belief dan value ini akan menjadi pondasi dasar dan akan dibawa sampai dewasa.

Bagaimana lingkungan sekolah, sistem pendidikan yang diterapkan, lebih mengutamakan pendidikan karakter atau hanya mengejar sebuah angka (nilai), sikap tenaga pendidik dan lain sebagainya. (Intinya, bagi saya, yang paling penting bagaimana anak sekolah dengan hati yang senang, di sekolah senang dan pulang juga senang).

Ini yang sangat penting, kita harus ingat bahwa tempat pendidikan pertama anak adalah rumah, dan tenaga pendidik pertama bagi anak adalah orang tua.

Beberapa orang tua justru sibuk mencarikan tempat sekolah terbaik bagi anak tetapi lupa memperbaiki tempat sekolah pertama bagi anak (rumah) dan memperbaiki tenaga pendidik pertama anak (orang tua).

Kita tentu boleh dan harus mencarikan tempat pendidikan terbaik bagi anak sesuai batas kemampuan masing-masing orang tua, tetapi kita juga harus terus memperbaiki suasana di rumah sebagai tempat pendidikan pertama anak dan orang tua selalu belajar untuk meningkatkan kapasitas diri dalam mendidik anak.

Pendidikan di rumah dan pola asuh yang diterapkan orang tua, justru sangat dan punya pengaruh yang lebih besar bagi masa depan dan kesukseksan anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *