Suatu ketika saya pernah mendengar ada orang tua yang kehidupannya dibuat “susah” oleh anaknya. Contoh, ketika anak ini sekolah di tingkat SMA, dia ingin dibelikan Motor, maka orang tua yang dalam keadaan tidak ada uang, dia harus tetap menuruti keinginan anaknya.
Bagaimanapun caranya, mau berhutang, mau jual tanah, sawah, perhiasan atau yang lainnya, si anak tidak mau tahu. Yang pasti motor harus dia miliki, jika tidak, anak akan marah-marah dan bersikap lebih buruk.
Singkat cerita, ketika anak minta sesuatu, maka keinginannya harus diikuti, jika tidak, dia akan marah, mengancam, bahkan bisa menyakiti orang tuanya. Anak tidak mau memahami keadaan orang tua dan selalu memaksakan keinginannya, harus didapatkan.
Tentu kita semua sebagai orang tua menginginkan anak kita menjadi anak yang baik, bersikap sopan, berhasil dan bisa membuat tersenyum orang tuanya. Tetapi kadang kenyataan berkata lain, tidak sesuai dengan yang diharapan oleh orang tua.
Jika saat ini anak kita masih berusia di bawah 7 tahun atau bahkan 13 tahun, sebenarnya ini masih sangat bisa dibantu, asalkan orang tua bersedia dan berkomitmen untuk merubah beberapa sikap atau pola asuh yang diterapkan di rumah.
Kita (manusia) mempunyai dua pikiran, yakni pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pengaruh Pikiran bawah sadar mempunyai kekuatan 95% s.d 99% dalam mempengaruhi sikap, perilaku, perkataan (kehidupan) kita, sedangkan pikiran sadar mempunyai pengaruh lebih kecil berkisar 1% s.d 5%.
Sehingga pikiran bawah sadar bertanggungjawab, mempengaruhi, dan menentukan proses dan hasil dari 95% s.d 99% aktivitas berpikir, dan dengan demikian menentukan hampir semua keputusan, tindakan, emosi dan perilaku kita (Azegedy-Maszak, Mysteries of the Mind: Your Unconscious is Making Your Everyday Decisions).
Pikiran sadar memiliki fungsi analitikal, rasional, memori jangka pendek, mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dan memutuskan. Sedangkan pikiran bawah sadar menyimpan kebiasaan (baik, buruk dan refleks), emosi, memori jangka panjang, intuisi, persepsi, kepribadian, kreativitas, belief dan value. (Adi W Gunawan, The Miracle of Mind Body Medicine).
Saat anak lahir, mereka baru memiliki pikiran bawah sadar, dan pikiran sadar mulai terbentuk sekitar usia 3 tahun, dan akan semakin kuat dan berkembang saat mencapai usia 13 tahun.
Saat usia 7 tahun critical factor (faktor kritis) yang bertugas untuk menyaring informasi yang akan masuk dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar mulai terbentuk dan akan semakin tebal dan mencapai kekuatan penyaringan informasi saat berusia 13 tahun.
Inilah berita bagus yang sebenarnya sangat bisa kita manfaatkan. Ketika anak belum mencapai usia 13 tahun atau bahkan belum berusia 7 tahun, maka saat ini adalah saat yang tepat untuk memasukkan program pikiran yang positif kepada anak. Inilah saat yang tepat untuk menanamkan keyakian (belief) dan nilai (value) yang baik dalam berkehidupan.
Masalah anak yang terjadi di atas, yang keinginannya tidak bisa ditunda, bisa jadi, terjadi karena faktor pembiasaan/kebiasaan yang selama ini terjadi di rumah. Anak sejak kecil selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, ketika anak meminta sesuatu, anak langsung mendapatkannya dari orang tuanya. Anak tidak dididik untuk bisa menunda keinginannya ketika memang ada sesuatu hal yang tidak memugkinkan.
Ketika anak selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, di masa anak, (jika ini terus menerus terjadi) ini akan menjadi belief dan value bagi anak, bahwa apapun yang dia inginkan harus dia dapatkan dan orang tua harus memenuhinya.
Ketika anak masih kecil dan meminta sesuatu kemudian kita sebagai orang tua mampu dikendalikan oleh anak, maka anak bisa mempunyai belief dan value bahwa dia mampu untuk mengendalikan orang tuanya dan orang tua tidak akan bisa menolak.
Contoh Ketika anak meminta mainan dan tidak diberi, kemudian anak menangis, karena tidak tega dengan tangisan anak, akhirnya dibelikan juga, jika ini terus menerus terjadi (sering terjadi) maka ini bisa menanamkan belief dan value tersebut.
Untuk itu sejak kecil anak perlu untuk belajar (kita tanamkan belief dan balue) bahwa, ada sesuatu yang perlu dicapai dengan sebuah upaya dan kerja keras, ada sesuatu yang bisa didapatkan dengan mudah, dan anak juga harus diajarkan bahwa terkadang ada sesuatu yang kita inginkan, belum bisa kita dapatkan dan kita harus bersabar.
Jika saat kecil saja kita tidak mampu mengarahkan dan mendidik anak kita dan sikap kita dikendalikan oleh anak, bagaimana ketika mereka sudah dewasa?